Menyusun Teks Eksplanasi
Kelompok Chairul Tanjung
Nama
Anggota :
1)
Amelia Dwi Jayanti (04)
2)
Cindy Nur Rahma D. (11)
3)
Dhea Yudivalinda (17)
4)
Estu Ningsih (20)
5)
Mardiana Shofi L. (25)
Menyusun Teks Eksplanasi
Teks Eksplanasi
1.
Tema : Tsunami
Topik
:Proses Terjadinya Tsunami
a. Topik
Menarik
Topik yang kami tulis menarik,
menurut kelompok kami topik yang kami tulis bermanfaat bagi masyarakat.Topik
kami menginformasikan hal-hal atau penyebab terjadinya tsunami sehingga masyarakat
dapat lebih waspada bagaimana terjadinya tsunami.
b. Topik
sesuai dengan bidang studi penulis
Geografi
c. Topik
jarang ditulis orang
Topik yang kami gunakan
sudah banyak ditulis orang.Karena tsunami merupakan bencana alam yang jarang terjadi.Tetapi,
ketika tsunami terjadi dampaknya sangat besar bagi masyarakat sekitar.
2.
Tujuan
a. Agar
masyarakat lebih waspada terhadap tanda-tanda terjadinya tsunami.
b. Untuk
menginformasikan hal-hal atau penyebab terjadinya tsunami sehingga masyarakat dapat
lebih waspada bagaimana terjadinya tsunami.
3.
Pengumpulan sumber data
Sumber
data kami peroleh dari buku mata pelajaran Geografi kelas XI Edisi Revisi Kurikulum
2013.
4.
Kerangka teks
Topik :Penyebab terjadinya tsunami
Tujuan :Mengetahui tanda-tanda terjadinya
tsunami dan hal-hal atau penyebab terjadinya
tsunami.
Tema : Tsunami
Kerangka Karangan :
a. Pengertian
tsunami
b. Ciri-ciri
terjadinya tsunami dan daerah yang pernah terkena tsunami
c. Kesimpulan
penyebab tsunami
5. Mengembangkan Kerangka Menjadi Karangan
Eksplanasi
Proses Terjadinya Tsunami

Tsunami berasal dari bahasa Jepang yaitu “Tsu” yang
berarti pelabuhan dan “nami” yang berarti gelombang. Tsunami merupakan
peristiwa alam yang datangnya gelombang laut yang besar dan tinggi di daerah
pesisir setelah terjadi gempa bumi, runtuhan, dan benda angkasa yang jatuh.
Bencana
tsunami dapat dikenali berdasarkan ciri-cirinya, seperti berikut.
1) Sesaat
setelah gempa, tanah longsor, dan meteor jatuh air laut surut.
2) Gelombang
pasang yang tinggi, besar, cepat, dan amplitudo panjang.
3) Kecepatan
dapat mencapai 100 – 500 km/jam.
4) Gelombang
tsunami biasanya berlapis dan setiap lapisan membutuhkan periode sekitar 10
detik.
Terjadinya
gempa bumi, meteor jatuh, tanah longsor di laut menyebabkan perbedaan tinggi
permukaan laut. Perbedaan ini membutuhkan proses penyeimbangan. Namun jika faktor
yang menyebabkan perbedaan besar (gempa besar), maka untuk mencapai
penyeimbangan menimbulkan gelombang yang besar pula. Gerakan gelombang ini
terjadi dari dasar laut sampai permukaan. Saat gelombang begerak biasanya
membawa material seperti lumpur, kerikil, dan lainnya. Gelombang yang besar ini
juga memiliki kekuatan yang besar pula, sehingga kerusakan yang ditimbulkan
sangat besar.
Besar
kecilnya kerusakan bergantung pada besarnya gelombang yang mencapai daratan.
Gelombang yang kecil pula, sehingga dampaknya juga kecil. Karena gelombang
hanya mencapai sebagian daratan. Lain halnya dengan gelombang yang besar
disebabkan oleh tenaga yang besar pula. Gelombang yang besar ini akan mencapai
daratan dan merusak apapun yang dilaluinya. Contoh tsunami yang sangat besar
adalah tsunmi Aceh pada tahun 2004 dan Pangandaran tahun 2006.
Pada
tanggal 26 Desember 2004, Aceh diguncang gempa dengan kekuatan 9,1 SR (Skala
Richter) yang diikuti oleh gelombang tsunami setinggi 30 meter. Gelombang
tersebut menghantam negara Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Maldives, Sri
Lanka, bahkan mencapai daratan Timur Afrika. Jumlah korban mencapai 250.000
orang. Setelah peristiwa tsunami, pada tanggal 27 Juni 2006 juga terjadi gempa
dan disusul korban mencapai ratusan orang, sementara kerusakan harta dan benda
serta infrastruktur lainnya cukup parah.
Tsunami
pada dasarnya disebabkan oleh gelombang dari gempa didasar laut. Yang
menyebabkan terjadi dorongan air laut untuk naik ke permukaan laut. Indonesia
memiliki banyak laut yang tersebar di wilayah – wilayahnya. Oleh karena itu,
kita sebagai warga harus mengetahui apa saja yang menyebabkan terjadinya
tsunami. Sehingga kita dapat mengurangi dampak yang akan ditimbulkan dari
bencana tsunami.
Struktur dan Ciri Kebahasaan
Proses Terjadinya Tsunami
1.
Pernyataan Umum :
Tsunami
berasal dari bahasa Jepang yaitu “Tsu” yang berarti pelabuhan dan “nami” yang
berarti gelombang. Tsunami merupakan peristiwa alam yang datangnya gelombang
laut yang besar dan tinggi di daerah pesisir setelah terjadi gempa bumi,
runtuhan, dan benda angkasa yang jatuh.
2.
Proses / Deretan
Penjelas :
Bencana
tsunami dapat dikenali berdasarkan ciri-cirinya, seperti berikut.
1) Sesaat
setelah gempa, tanah longsor, dan meteor jatuh air laut surut.
2) Gelombang
pasang yang tinggi, besar, cepat, dan amplitudo panjang.
3) Kecepatan
dapat mencapai 100 – 500 km/jam.
4) Gelombang
tsunami biasanya berlapis dan setiap lapisan membutuhkan periode sekitar 10
detik.
Terjadinya
gempa bumi, meteor jatuh, tanah longsor di laut menyebabkan perbedaan tinggi
permukaan laut. Perbedaan ini membutuhkan proses penyeimbangan. Namun jika faktor
yang menyebabkan perbedaan besar (gempa besar), maka untuk mencapai
penyeimbangan menimbulkan gelombang yang besar pula. Gerakan gelombang ini
terjadi dari dasar laut sampai permukaan. Saat gelombang begerak biasanya membawa
material seperti lumpur, kerikil, dan lainnya. Gelombang yang besar ini juga
memiliki kekuatan yang besar pula, sehingga kerusakan yang ditimbulkan sangat
besar.
Besar
kecilnya kerusakan bergantung pada besarnya gelombang yang mencapai daratan.
Gelombang yang kecil pula, sehingga dampaknya juga kecil. Karena gelombang
hanya mencapai sebagian daratan. Lain halnya dengan gelombang yang besar
disebabkan oleh tenaga yang besar pula. Gelombang yang besar ini akan mencapai
daratan dan merusak apapun yang dilaluinya. Contoh tsunami yang sangat besar
adalah tsunmi Aceh pada tahun 2004 dan Pangandaran tahun 2006.
Pada
tanggal 26 Desember 2004, Aceh diguncang gempa dengan kekuatan 9,1 SR (Skala
Richter) yang diikuti oleh gelombang tsunami setinggi 30 meter. Gelombang
tersebut menghantam negara Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Maldives, Sri
Lanka, bahkan mencapai daratan Timur Afrika. Jumlah korban mencapai 250.000
orang. Setelah peristiwa tsunami, pada tanggal 27 Juni 2006 juga terjadi gempa
dan disusul korban mencapai ratusan orang, sementara kerusakan harta dan benda
serta infrastruktur lainnya cukup parah.
3.
Penutup :
Tsunami
pada dasarnya disebabkan oleh gelombang dari gempa didasar laut. Yang
menyebabkan terjadi dorongan air laut untuk naik ke permukaan laut. Indonesia
memiliki banyak laut yang tersebar di wilayah – wilayahnya. Oleh karena itu,
kita sebagai warga harus mengetahui apa saja yang menyebabkan terjadinya
tsunami. Sehingga kita dapat mengurangi dampak yang akan ditimbulkan dari
bencana tsunami.
Ciri kebahasaan
:
1. Menggunakan
istilah :
a. Tsunami berasal
dari bahasa Jepang yaitu “Tsu” yang
berarti pelabuhan dan “nami” yag
berarti gelombang.
b. Tsunami
merupakan peristiwa alam yang datangnya gelombang laut yang besar dan tinggi di
daerah pesisir setelah terjadi gempa bumi, runtuhan, dan benda angkasa
yang jatuh.
c. Bencana
tsunami dapat dikenali berdasarkan
ciri-cirinya, seperti berikut.
d. Gelombang
pasang yang tinggi, besar, cepat, dan amplitudo
panjang.
e. Gelombang
tsunami biasanya berlapis dan setiap
lapisan membutuhkan periode sekitar
10 detik.
f. Contoh
tsunami yang sangat besar adalah
tsunmi Aceh pada tahun 2004 dan Pangandaran tahun 2006.
g. Pada
tanggal 26 Desember 2004, Aceh diguncang gempa dengan kekuatan 9,1 SR (Skala Richter) yang diikuti oleh
gelombang tsunami setinggi 30 meter.
h. Setelah
peristiwa tsunami, pada tanggal 27
Juni 2006 juga terjadi gempa dan disusul korban mencapai ratusan orang,
sementara kerusakan harta dan benda serta infrastruktur
lainnya cukup parah.
i.
Tsunami
pada dasarnya disebabkan oleh gelombang dari gempa didasar laut.
j.
Oleh karena itu, kita
sebagai warga harus mengetahui apa saja yang menyebabkan terjadinya tsunami.
k. Sehingga
kita dapat mengurangi dampak yang akan ditimbulkan dari bencana tsunami.
2. Keterangan
waktu :
a. Tsunami
merupakan peristiwa alam yang datangnya gelombang laut yang besar dan tinggi di
daerah pesisir setelah terjadi gempa
bumi, runtuhan, dan benda angkasa yang
jatuh.
b. Sesaat setelah gempa,
tanah longsor, dan meteor jatuh air laut surut.
c.
Contoh tsunami yang
sangat besar adalah tsunmi Aceh pada
tahun 2004 dan Pangandaran tahun 2006.
d. Pada tanggal 26
Desember 2004, Aceh diguncang gempa dengan kekuatan
9,1 SR (Skala Richter) yang diikuti oleh gelombang tsunami setinggi 30 meter.
e. Setelah peristiwa
tsunami, pada tanggal 27 Juni 2006 juga terjadi
gempa dan disusul korban mencapai ratusan orang, sementara kerusakan harta dan
benda serta infrastruktur lainnya cukup parah.
3. Konjungsi
antar kalimat :
a. Perbedaan
ini membutuhkan proses penyeimbangan. Namun
jika faktor yang menyebabkan perbedaan besar (gempa besar), maka untuk mencapai
penyeimbangan menimbulkan gelombang yang besar pula. (Konjungsi antar kalimat pertentangan).
Komentar
Posting Komentar